Jam yang ada di pergelangan tangan masih jam 2 dini hari,tapi sesungguhnya jam 3 waktu Kupang. Jam percintaan seseorangpun sesungguhnya mirip dengan perbedaan waktu dalam jam. Ketika seorang pecinta dan yang dicinta dan hidup dalam rumah tangga mulai muncul ketidak cocokan seperti orang yang tinggal di daerah jam yang lebih awal tetapi pergi ke daerah yang lebih akhir,rasanya lama banget, demikian pula sebaliknya. Orang yang selalu harmonis dalam rumah tangga rasanya baru kemarin muncul rasanya cinta,padahal sudah lebih dari itu. Ini ingin saya tulis bagi anda yang sedang galau,baik yang sedang menunggu,sudah tidak menunggu maupun yang baru mengawali.Dimanakah sebenarnya cinta? Cinta tidak dimana-mana,tapi tidak akan kemana-mana. Orang yang mencari cinta mungkin akan bisa dengan mudah mendapatkannya,tetapi belum tentu dapat jodohnya. Cinta itu mudah,tapi jodoh susah ditebak,tapi jika engkau menunggu jodohmu, Allah sudah menuliskannya dalam catatan sejarahmu,hanya kita tidak tahu siapa,dimana ketemu dan bagaimana ketemunya,semua rahasia Allah,manusia hanya harus mencoba dan berusaha menemukannya. Anda mungkin sudah pacaran dan semua yang ada dalam diri pacar dipandang sangat indah,tapi itu belum tentu jodohmu, bisa saja dalam hitungan jam bubar dan ternyata jodoh yang akan menikah denganmu orang yang tidak terduga. Itulah sebabnya saya tidak mengijinkan di halaman persembahan skripsi dituliskan nama pacar, karena tidak jaminan setelah wisuda menikah dengan orang yang ditulis dalam halaman persembahan. Percalah kepada Sang pembolak balik pikiran, Sang maha Pecinta,bahwa semakin dikejar cinta,semakin penasaran dengan cinta,semakin galau dengan urusan cinta,semakin mudah mendapatkan cinta semakin mudah pula kita kecewa. Hidup berumah tangga tidak cukup hanya dengan cinta. Cinta tanpa saling pengertian akan sia-sia karena pernikahan menyatukan 2 keluarga yang berbeda,sementara percintaan hanya menyatukan 2 pasang Pikiran (saya tidak akan pernah menyebut hati,karena hati berfungsi untuk metabolisme) yang berbeda,dan orang yang baru jatuh cinta dan hanya berpikir tentang cinta akan menyebabkan pikiran jadi irasional, tetapi orang yang berpikir bukan hanya sekedar soal cinta maka akan berpikir realistis. Anda akan menjadi pecinta atau menemukan jodoh,hanya waktu yang akan berbicara,karena TAK KAN LARI GUNUNG DIKEJAR, Cinta sejati hanya milik Allah,karena baik yang kafir atau fakir Allah tetap mencintainya,berbeda dengan kita,cinta kita bersifat memilih.Jangan jatuh cinta karena lahiriah karena itu bersifat semu,cintailah apa adanya lahiriah dan batiniah,sifat dan perilakunya maka anda akan hidup dan dihidupkan dengan cinta,dalam bahasa Islam jika ada 4 hal karena cinta,pilihlah yang terkahir,karena keimanannya, tetapi cinta juga harus realistis,bibit bebet bobot orang jawa mengatakan. Jika anda penderita diabet misalnya,dan anda tetap jatuh cinta pada wanita cantik tapi juga diabet itu namanya cinta membabi buta,karena cinta juga harus memikirkan keturunan. Cinta bukan sekedar perasaan,cinta juga harus rasional.Ambil keputusanmu soal cinta,anda menunggu sesungguhnya anda juga sedang ditunggu dan bagi yang sedang berpacaran anda hanya ingin memastikan.
Kategori: Pelajaran Hidup
bisa motivasi,bisa inpirasi,bisa kejadian yang menarik
MENGHARGAI Wktu
MENILAI SOSOK MANUSIA
PILBUP BANYUMAS DAN PILGUB JATENG,SEBUAH PELAJARAN HIDUP
Jauh sebelum pilgub dilaksanakan saya pernah mengatakan bahwa nasib petahana pilgub Jateng akan sama dengan petahana pilbup Banyumas. Alasan saya menyampaikan itu karena beberapa hal yang sama antara kedua sosok tersebut
1. Keduanya sama-sama pernah menyatakan cukup sekali saja menjadi pejabat daerah,karena modalnya hanya untuk satu periode
2. Keduanya sama-sama pernah menyatakan tidak butuh partai,partai yang butuh keduanya.
3. Keduanya sama-sama punya sikap agak arogan dalam berkomentar terhadap suatu kasus.
4.Keduanya sama-sama mengabaikan partai yang pernah mengusungnya.
4 hal tersebut tentunya akan tetap diingat dan dicata masyarakat untuk digunakan sebagai pertimbangan dalam memilih calon, termasuk saya. Oleh karena itu wajar jika (pada waktu itu) saya katakan Petahana Jateng akan bernasib sama dengan Petahana Bayumas, dan kemarin terbukti kalau petahana Jateng dikalahkan calon yang diusung PDIP, sama dengan Bayumas.
Pelajaran hidup yang dapat dipetik adalah dimanapun kita berada jaga mulut kita,jangan pernah “sesumbar” yang akan menyakiti hati orang, jangan pernah mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan nurani kita (dlm hal ini masih ingin menjabat,tapi mengatakan tidak butuh lagi),jangan pernah bersikap arogan yang menunjukan jati diri kita sebagai orang yang paling segalanya. Nasib yang sama pernah terjadi juga dengan seorang calon di sebuah Universitas. Bahasa Jawa mengatakan sapa salah seleh,ngati-ati mbok bakal keweleh. Pelajaran hidup yang berbeaya mahal,itupun kalau mau mawas diri.
SEMANGAT PAGI SEMUANYA
MENILAI KEBAHAGIAAN
Kisah sepotong kue
Pelajaran hidup ini saya peroleh dari seseorang yang kebetulan saya lupa siapa yang memberikan karena sudah beberapa puluh tahun yang lalu,namun tetap relevan untuk kita renungkan sampai kapanpun. Semoga menjadi renungan di pagi yang indah ini, dan tetap SEMANGAT
Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam. Ia masih punya waktu beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba. Ia membeli buku dan sekantong kue di toko bandara untuk membuang waktu,lalu mencari tempat untuk duduk. Wanita itu membaca buku yang baru saja dibelinya. Dalam keasyikannya , ia melihat lelaki disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka.Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam, sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan persediaannya. Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu.
Wanita itupun sempat berpikir: “Kalau aku bukan orang baik sudah kutonjok dia!“.
Setiap ia mengambil satu kue, Si lelaki juga mengambil satu. Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu. Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, Si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua. Si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan yang separonya lagi.
Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir : “Ya ampun orang ini berani sekali, dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih”.
Belum pernah rasanya ia begitu kesal. Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan
Ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang.
Menolak untuk menoleh pada si “Pencuri tak tahu terima kasih”.
Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan nafas dengan kaget.
Disitu ada kantong kuenya, di depan matanya !!!
Koq milikku ada disini erangnya dengan patah hati.
Jadi kue tadi adalah milik lelaki itu dan ia mencoba berbagi. Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar sedih. Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu terima kasih,dan dialah pencuri kue itu !
Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi.
Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan
kacamata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya.
Orang lainlah yang selalu salah
Orang lainlah yang patut disingkirkan
Orang lainlah yang tak tahu diri
Orang lainlah yang berdosa
Orang lainlah yang selalu bikin masalah
Orang lainlah yang pantas diberi pelajaran
Padahal
Kita sendiri yang mencuri kue tadi
Kita sendiri yang tidak tahu terima kasih.
Kita sering mempengaruhi, mengomentari , mencemooh pendapat, penilaian atau gagasan orang lain, sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahannya
Kebenaran yang benar
Awal serba boleh
Cerita ini terjadi 3 tahun lalu ketika saya masih mengajar di Sebuah tempat di Cilacap
Suatu ketika selesai mengajar saya bermaksud pulang,tapi di minta masuk ruang sebentar.Di ruang itu ternyata ada sesuatu yang akan diberikan
“Pak ini ada transport untuk bapak”,kata pengelolaa sambil menyodorkan amplop.
” Saya sudah dapat transport dari universitas” jawab saya sambil mengembalikan amplop panjang itu
” Tidak apa pak,untuk tambahan”, katanya sambil menyodorkan lagi
” Tidak usah”, jawab saya lagi sambil tetap menolak
Tolak menolak atau beri memberi terjadi beberapa kali,sampai akhirnya Pak Pengelola Kelas berkata lagi :” Apa salahnya sih pak tuan tumah melayani tamunya dengan nyangoni untuk pulang”, katanya masih memaksa.
Saya menjawab dengan santai:” Saya kan kesini bukan sebagai tamu,tetapi ngajar,dan transport saya sudah dikasih universitas”.
Si bapak lalu berkata lagi:”Saya tidak enak dengan teman-teman yang memberi amanah pada saya untuk menyerahkan ini pak,ini sudah kesepakatan kawan-kawan”.
” Kalau begitu sampaikan ke kawan-kawan,harga prinsip saya untuk tidak menerima transport lebih”, saya menjawab dengan tetap tidak menerima amplop tersebut,dan langsung saya pulang meskipun sempat dikejar untuk dipaksa menerimanya. Sejak itu saya dianggap orang yang keras kepala. Salahkah saya jika saya keras karena mempertahankan prinsip? Saat itu saya berpikir siapa sebenarnya yang benar dan siapa sebenarnya yang salah. Bukankah jika saya menerima sama saja dengan double anggaran karena bunyinya sama,uang transport. Mungkin karena sudut pandang yang berbeda sehingga tidak mencapai kesepakatan tentang kebenarana. Saya memandang jika diterima maka saya telah berbuata tidak amanah terhadap pekerjaan saya,sebaliknya sudut pandang si bapak menganggap itu hal biasa,jadi kebiasaan,kebiasaan salah yang dianggap wajar. Bukannya saya sok suci dengan menolak rezeki,tetapi insya Allah saya akan memeperoleh rezeki yang leih besar dan lebih batokah di tempat lain jika saya tetap memegang prinsip itu Alhamdulilah pintu rezeki tetap dibukakan di tempat lain oleh Allah swt. Alhamdulillah pula di tanah suci tidak pernah mendapatkan pengalaman yang tidak enak,semua serba enak,serba mudah dan serba dimudahkan. Mana yang akan anda pegang sebagai prinsip jika anda menghadapi hal yang sama dengan saya ? Saya yakin akan berbeda-beda implementasi dan pemikirannya, tapi apapun yang anda pilih akan menentukan apa yang akan anda dapat di belakang hari nanti.
Renungan malam
Sejukan hati

Pemandangan bawah laut yang menyegarkan dan menyejukan hati,mengurangi stressor