Peringatan Konferensi Asia Afrika belum genap seminggu berakhir,tapi taman-taman yang dibuat Ridwan Kamil sudah banyak yang rusak.Kerusakan tersebut menunjukkan pembangunan keindahan kota tidak cukup kalau tidak diimbangi dengan pembangunan mental warganya. Inilah sebagian wajah penduduk Indonesia yang lebih mudah merusak dibanding merawat. APAPUN motivasinya merusakan fasilitas publik, apalagi untuk keindahan kota jelas salah dan sangat-sangat tidak bisa diterima akal sehat. Namun dibalik perusakan itu ternyata ada salah satu warga yang membuat pernyataan minta maaf melalui tulisan tangan yang diunggah ke instagram. Keberanian si pelaku untuk meminta maaf seorang diri patut diapresiasi, tetapi tentu sqja tidak cukup hanya sekedar minta maaf dqn dimaafkan. Permintaan Ridwan Kamil untuk menebus kesalahan dengan mengepel tempat kerusakan dan disanggupi si pelaku patut diacungi jempol.Semoga ada orang lain yang melalukan kesalahan sama ikut membantu mengepel kawasan tersebut.